Kacamata sebagai alat bantu penglihatan
Mata merupakan alat optik yang memiliki jarak penglihatan yang jelas pada daerah yang dibatasi oleh dua titik, yaitu :
1. Titik dekat mata (Sn) atau Punctum Proximum (PP), yaitu jarak terdekat yang masih dapat dilihat dengan jelas oleh mata dengan berakomodasi maksimum.
2. Titik jauh mata atau Punctum Remotum (PR), yaitu jarak terjauh yang masih dapat dilihat mata dengan tidak berakomodasi.
Mata normal (emmetrop) memiliki Sn = 25 cm dan PR = ~ (bayangan jatuh tepat di retina). PR = ~ bukan berarti benda yang sangat jauh terlihat jelas detilnya, tetapi mata dapat melihat benda tersebut. Perhatikan gambar berikut:
Jika mata kita normal maka untuk membaca teks (ukuran font normal) pada jarak 25 cm di depan mata kita, kita akan dapat melihat dengan jelas teks tersebut tanpa akomodasi (rileks) sehingga mata tidak lelah ketika membaca teks dalam waktu yang lama sekalipun (paling kita aja yang ngantuk).
Jenis-jenis cacat mata (ammetrop) :
1. Myopi (rabun jauh)
Ciri-ciri :
a. titik jauhnya kurang dari tak terhingga (PR<~)
b. tidak dapat melihat benda jauh seperti mata normal
c. bayangan jatuh di titik jauhnya yaitu di depan retina, karena lensa mata kurang dapat menipis (Si = -PR).
d. cacat mata ini dapat ditolong dengan menggunakan kacamata lensa cekung (kacamata negatif/kacamata divergen)
e. Perhatikan gambar berikut:
e. Perhatikan gambar berikut:
f. Seseorang mengalami cacat mata dengan ciri-ciri tidak dapat melihat dengan jelas benda pada jarak lebih dari 2 meter, maka solusinya adalah orang tersebut perlu kacamata berlensa negatip dengan maksud agar benda pada jarak tak berhingga dapat dilihat dengan jelas. Perhatikan gambar berikut:
g. Oleh lensa kacamata negatip benda yang berjarak tak berhingga akan dibentuk bayangannya pada jarak terjauh yang dapat dilihat oleh seseorang yang rabun jauh (misalnya 2 meter). Dengan demikian penderita cacat mata tadi terbantu untuk dapat melihat benda-benda yang jaraknya lebih dari 2 meter.
g. Oleh lensa kacamata negatip benda yang berjarak tak berhingga akan dibentuk bayangannya pada jarak terjauh yang dapat dilihat oleh seseorang yang rabun jauh (misalnya 2 meter). Dengan demikian penderita cacat mata tadi terbantu untuk dapat melihat benda-benda yang jaraknya lebih dari 2 meter.
2. Hypermetropi (rabun dekat)
Ciri-ciri :
a. titik dekatnya lebih dari 25 cm
b. tidak dapat melihat benda dekat
c. bayangan jatuh di titik dekatnya yaitu di belakang retina, karena lensa mata kurang dapat mencembung (Si = -PP)
d. cacat mata ini dapat ditolong dengan menggunakan kacamata lensa cembung (kacamata positif/kacamata konvergen)
e. Perhatikan gambar berikut:
e. Perhatikan gambar berikut:
Keterangan gambar:
a. Ketidaknormalan mata tadi misalnya ketika membaca teks dengan ukuran huruf normal justru tidak jelas bila teks diletakkan pada jarak 25 cm, teks harus diletakkan lebih dari 25 cm (misal = 1m =100cm), tentu saja hal ini sangat merepotkan seseorang yang mengalami masalah seperti ini. Apa iya bila ingin membaca harus ada yang memegangi teks pada jarak itu?
b. Agar dapat membaca dengan jarak normal 25 cm, maka seseorang tadi perlu bantuan kacamata berlensa positip dengan maksud agar teks pada jarak 25 cm oleh lensa kacamata dibentuklah bayangan teks pada jarak tertentu (misal 1 m seperti keterangan a). Dengan demikian teks yang diletakkan pada jarak 25 cm tetap dapat terlihat jelas oleh orang tersebut.
3. Presbiopi (mata tua)
Ciri-ciri :
a. titik dekatnya lebih dari 25 cm dan titik jauhnya kurang dari tak hingga
b. tidak dapat melihat benda dekat dan benda jauh
c. disebabkan oleh karena mlensa mata tidak dapat mencekung dan mencembung
Komentar
Posting Komentar