Pengaruh Suhu terhadap Daya Hantar Penghantar

 

Perhatikan grafik dan silahkan baca buku Refensi Fisika 3 halaman 11 sampai 12.

Ohm.m adalah satuan dari daya hantar (konduktivitas) atau sering disebut hambatan jenis. Bila anda baca grafik itu maka ke arah kanan (t) naik/membesar maka nilai hambatan jenis juga membesar, artinya adalah hambatan suatu penghantar akan berubah menjadi lebih besar (semakin tidak mudah mengalirkan arus listrik) apabila suhu semakin tinggi.



Apa manfaat yang dapat kita ambil dari memahami konsep ini?

Bila kalian memilih kabel yang panjang dan apalgi ukurnnya kecil, untuk keperluan alat-alat yang berdaya besar maka yang kita dapatkan adalah kerugian?

Mengapa kerugian yang kita peroleh?

Nilai hambatan yang besar akan menyebabkan penghantar juga membuang energi sebesar W= i.R.i.t

Kalau nilai R semakin besar maka W juga semakin besar apalagi dalam waktu (t) yang semakin lama, padahal seharusnya yang mengkonsumsi daya hanya alat yang kita pakai.

Tetapi saya menemukan kejadian begini, ketika disuruh beli kabel diminta memilih yang harganya murah? Itu bagaimana penjelasannya.

Murah dipakai acuan pertama maka yang kita dapatkan sesaat saja, kerugiannya terus menerus selama kabel dipakai. Jika kalian kupas sepotong kabel dari isolatornya maka kabel yang baru masih bersih warna tembaga/kawatnya, ada kalanya kalian menemukan kawatnya semakin hitam/gelap warnanya dan juga serabuytnya menjadi rapuh.

Hal yang tidak baik bila kondisi itu dipertahankan adalah pada kasus tertentu dapat menyebabkan kebakaran, semula yang terbakar hanya isolator kabelnya karena panas, nah bila kabel tadi bersinggungan dengan bahan lain yang mudah terbakar.


 Perhatikan diagram rangkaian lampu sederhana tersebut. Kalau aki bertegangan 12 Volt, maka yg kita harapkan adalah daya listrik hanya digunakan oleh Lampu Rem saja, kalau kabel juga ikut panas karena dilewati arus listrik maka nilai hambatannya akan naik, nilai R yang naik akan menyebabkan kerugian energi listrik, berbeda dengan alat semacam setrika, solder, kompor listrik. Justru naiknya suhu pada elemen alat tersebut sangat diharapkan menghasilkan panas yang tinggi. 

Jadi kerugian pada sebuah kabel karena menjadi panas berbeda tujuannya dengan elemen setrika yang diharapkan menjadi panas. Lalu kalau kita dapat memanfaatkan panas yang timbul akibat arus listrik tentu tidak dianggap kerugian lagi.

Adakalanya penggantian kabel karena usia pemakaian adalah dianjurkan karena V=i.R, kalau V dari aki tetap 12 volt, dan R membesar maka nilai i akan turun. Peninjauan V= i.R pada suatu komponen adalah i dengan nilai tertentu dibutuhkan oleh alat yg kita pakai, kalau i nya kurang maka daya dan kinerja dari alat juga turun, kalau berupa lampu juga semakin redup.

Kalau kalian sudah memahami bila rangkaian sederhana maka tingkatkan ke rangkain yang lebih komplek. Seluruh jaringan kabel di rumah kalian atau seluruh kabel yang ada pada sepeda motor atau mobil.  Ada yang dirangkai secara seri, ada juga yang dirangkai secara paralel, namun dalam banyak hal dalam rangkain paralel sering dipakai sehari-hari, contohnya Lemari Es kalian tancapkan ke stop kontak, nah itu tersusun paralel dengan alat lainnya yag ada di rumah kalian.


By Thoyib@2021

Komentar

  1. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  2. XII.MIPA.5 Femilia Ramadhanti

    BalasHapus
  3. XII.MIPA.5 Livia Nur Khoirun Nisak

    BalasHapus
  4. XII.MIPA.5. MUHAMMAD KHABIB HIDAYATULLOH ALIM

    BalasHapus
  5. XII.MIPA.3. ONI KURNIA RAHAYU

    BalasHapus
  6. XII.MIPA.2 SYLVIA SEPTA NURIFADA

    BalasHapus
  7. XII. MIPA 3,Damar Kresna Talenta

    BalasHapus
  8. XII.MIPA.2 Adellia Intania dewi

    BalasHapus
  9. XII.MIPA.3 DIFANA AYU KURNIA CAHYANI

    BalasHapus
  10. Xll.MIPA.3 REVALYNA EKA PUTRI

    BalasHapus
  11. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  12. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  13. XII.MIPA.2 Dandhy Agoes Soehanang

    BalasHapus
  14. Xll.MIPA.2 Alfi Hidayatul Arifah

    BalasHapus
  15. XII.MIPA.2 Mukhamat Fatkul Ma'arif

    BalasHapus
  16. XII.MIPA.2 . Kaisar maulana ramadhani alfahrezi

    BalasHapus
  17. XII.MIPA 2 Dian try damayanti

    BalasHapus
  18. XII.MIPA.2 Hana Nurul Arisma

    BalasHapus
  19. XII.MIPA.4 FITRIA NOVIYANTI RIZKI GOZALI

    BalasHapus
  20. XII.MIPA.4 ANGGI LUHUR BAKTI SETIAWAN

    BalasHapus
  21. XII.MIPA.4 FASYA AULIA WIJAYA

    BalasHapus
  22. XII-MIPA 4 Rida Lailatul Musanah

    BalasHapus
  23. XII.MIPA.4 Niken Dhea Amalia

    BalasHapus
  24. XII.MIPA.4 Ryan Fajri Alkhaqqi

    BalasHapus
  25. XII.MIPA.2 Muhammad Aulia Akbar

    BalasHapus
  26. XII.MIPA.3 Galuh Wahyu Ariyanto

    BalasHapus
  27. XII.MIPA.3 Heavy Fearly Widya

    BalasHapus
  28. XII. MIPA. 3 Della Dinar Trisnani

    BalasHapus
  29. XII.MIPA.2 Tyas Tri Apriliana

    BalasHapus
  30. XII.MIPA.3 Layla Putri Herawati

    BalasHapus
  31. XII.MIPA.2 nadia Alfi Khoiroh

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Titik Berat Benda Homogen

Pembentukan bayangan pada cermin datar

Pembentukan bayangan oleh Lensa Cekung