Pembentukan Bayangan pada Cermin Cembung

Spion termasuk cermin cembung. Kaca Spion kendaraan bermotor dirancang sedemikian rupa agar dapat membantu pengemudi melihat obyek/kendaraan lain yang berada di belakang kendaraan yang kita kemudikan. Bayangan yang terbetuk oleh kaca spion tidak seperti ukuran obyek aslinya. Hal ini dimaksudkan agar kendaraan yang masih jauh di belakang kita sekalipun sudah dapat teramati bayangannya. Oleh karena itu jenis cermin yang dipakai adalah cermin cembung. Perhatikan gambar pembentukan bayangan pada cermin berikut ini (gambar diperoleh dari browsing di situs internet).
Pembuat gambar tersebut sudah memberikan warna yang berbeda-beda untuk masing-masing garis sinar, diharapkan agar mudah mengikuti alur garis sinar selama proses pembentukan bayangan benda (object). Asumsikan (anggaplah) sinar datang dari berbagai arah, sehingga anda tidak kesulitan bila ingin memahami proses pembentukan bayangan. Karena cermin bersifat memantulkan sinar, maka benda/object harus diletakkan di depan cermin agar dapat terbentuk bayangan/image. Proses pembentukan bayangan adalah sebagai berikut :
  1. Garis sinar yang datang dari arah kiri (mendatar berwarna biru) melewati/mengenai titik (ujung atas benda), maka setelah sampai di permukaan cermin cembung garis sinar tersebut akan dipantulkan seolah-olah garis sinar pantul itu berasal dari titik fokus cermin (F)
  2. Garis sinar yang datang dari arah kiri (menuju titik F berwarna hijau) melewati/mengenai titik (ujung atas benda), maka setelah sampai di permukaan cermin cembung garis sinar tersebut akan dipantulkan seolah-olah garis sinar pantul itu datang sejajar dengan sumbu utama cermin cembung (sumbu utama = garis yang melalui titik C dan F).
  3. Garis sinar yang datang dari arah kiri (menuju titik C berwarna merah) melewati/mengenai titik (ujung atas benda), maka setelah sampai di permukaan cermin cembung garis sinar tersebut akan dipantulkan seolah-olah garis sinar pantul itu berasal dari titik pusat cermin (C).
  4. Garis-garis sinar yang berada di belakang cermin (sebelah kanan cermin) dilukiskan sebagai garis putus-putus dimaksudkan untuk membedakan garis sinar dengan garis bayangan (bersifat maya).
  5. Maya adalah sifat bayangan yang tidak dapat ditangkap oleh layar (walaupun dibelakang cermin tersebut sudah diletakkan layar untuk pembentukan bayangan).
  6. Layar yang dimaksud di sini adalah layar layaknya layar bioskop atau layar proyektor OHP/LCD.
  7. Dua garis putus-putus (no 1 dan 2) akan berpotongan di sebuah titik yang akan menjadi ujung bayangan/image dari benda/object.
  8. Bayangan tersebut juga dapat ditentukan dari perpotongan tiga garis sinar sekaligus yaitu merah, hijau, dan biru (minimal 2 garis sinar).
  9. Perlu diingat bahwa letak bayangan jangan selalu beranggapan seperti gambar tersebut, tetapi yang terpenting adalah tentukanlah di titik mana letak perpotongan dari minimal dua garis pantul (garis pantul/garis putus-putus dapat diperpanjang sampai dua garis pantul berpotongan).

Komentar

  1. bang gua putra ambarawa , w mo tanya. klo misalnya objek terletak di belakang titik fokus apakah bayangan yang terbentuk juga sama seperti gambar diatas? thx

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Titik Berat Benda Homogen

Pembentukan bayangan pada cermin datar

Pembentukan bayangan oleh Lensa Cekung