UN DAN KTSP
Sebenarnya memahami SK dan KD yang diterbitkan BSNP tidak atau bukanlah hal sulit luar biasa, namun dengan penerapan KTSP tentu tidak mudah membuat kesamaan antar guru atau antar sekolah dalam menjabarkan SK dan KD yang pada akhirnya harus disamakan ketika UN. Apalagi ketika menyusun indikator bahan ajar atau soal. Tentu antara TIM Penyusun naskah UN tidak dengan mudahnya menjadi sama dengan guru di masing-masing sekolah. Hal ini menyebabkan beban guru menjadi berat ketika menyusun bahan ajar di sekolah masing-masing. Termasuk memilihkan buku buat anak didiknya walaupun seharusnya peserta didik tidak mengharap pada satu buku pada masing-masing mata pelajaran. Hanya saja ketika proses evaluasi tentu peserta didik berharap buku yang dipelajarinya berperan mendongkrak nilai dan ketercapaian kompetensi. Sebaiknya BSNP menerbitkan buku wajib, sedangkan guru di sekolah masing-masing berkesempatan memilih dan memakai buku sesuai dengan sikon sekolah masing-masing, walaupun berlawanan dengan makna KTSP menurut pemahaman kami. Saya mengusulkan buku wajib terbitan MGMP mempunyai maksud agar saya tidak kesulitan mengarahkan peserta didik tentang persiapan UN, walaupun sudah ada SKL (masih perlu penafsiran dan perkiraan tentang indikator soal yang keluar). Bahwa mengarahkan peserta didik hanya untuk urusan nilai tidaklah benar sepenuhnya namun kenyataannya nilai UN sangatlah menentukan nasib peserta didik selama masa pendidikan di sekolah. Saya sangat berharap pihak berwewenang dan terkait memahami kesulitan guru dan berusaha mencarikan solusi yang terbaik dan terus menerus dikembangkan. Terima kasih.
Komentar
Posting Komentar